Senin, 19 Desember 2011

Kelainan Bentuk Panggul Bisa Hambat Persalinan

KELAINAN BENTUK PANGGUL
BISA HAMBAT PERSALINAN


Akibat kelainan bentuk panggul, adakalanya proses persalinan tidak berjalan sesuai harapan. Apa yang perlu diketahui?
Idealnya, rongga panggul berbentuk pintu atas yang hampir membulat (bentuk ginekoid) . Ini memudahkan calon ibu untuk melahirkan. Masalahnya, ada banyak ibu yang proses persalinannya terhambat dan berlangsung lama gara-gara kelainan bentuk panggulnya.
Kelainan apa saja?
Ada beberapa kelainan bentuk panggul. Di antaranya:
• Bentuk pintu atas panggul lonjong (bentuk anthropoid ).
• Bentuk pintu atas panggul lonjong, dan menyempit di bagian belakang (bentuk platipelloid) .
• Bentuk pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga (bentuk android ).
Namun, meski bentuk panggul Anda tidak tergolong ideal, bukan berarti Anda pasti tidak bisa melahirkan secara normal. Sebab, yang juga tidak kalah penting dalam persalinan adalah ukuran janin Anda. Sesuai atau tidak dengan kapasitas rongga panggul Anda.
Hati-hati, berdampak pada ibu
Kelainan pada rongga panggul bisa menyebabkan hambatan dalam proses persalinan, apalagi bila tidak segera ditangani. Dan, inilah bahaya yang bisa terjadi pada Anda:
• Pecah ketuban
Kantung ketuban penting bagi janin, yaitu sebagai pelindung. Tidak dapat masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul bisa jadi akibat tidak pasnya ukuran janin dengan kapasitas panggul. Bila janin Anda terlalu besar, kantung ketuban mungkin saja pecah sebelum persalinan atau pada awal proses persalinan. Hal ini mengundang masuknya kuman, karena jalan lahir sudah mulai membuka.
Catatan: Kuman bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah janin, lalu ke tubuh Anda. Selain terinfeksi, jiwa janin dan Anda juga terancam.
• Rahim robek
Bila kontraksi berjalan normal, masuknya kepala janin ke jalan lahir bisa saja terhambat. Akibatnya, tekanan kepala yang seharusnya mengarah ke arah jalan lahir dapat berubah arah. Ke mana saja? Ke depan (bagian depan rahim dan kandung kemih), samping atau belakang.
Catatan . Pada saat persalinan, dinding rahim bagian bawah (arah jalan lahir), amat tipis dan terbatas daya regangnya. Bila kondisi ini tidak segera ditangani, rahim bisa robek.
Janin juga berisiko
Inilah beberapa dampak kelainan bentuk panggul terhadap lahirnya janin:
• Kekurangan oksigen
Pecahnya ketuban sebelum persalinan atau sebelum kepala janin masuk ke jalan lahir bisa mengakibatkan infeksi dan juga membuat tali pusat terjepit. Apalagi bila posisi tali pusat terletak di antara dinding rahim dan kepala, bahu, atau lutut janin.
Catatan: Terjepitnya tali pusat dapat mengakibatkan aliran makanan dan oksigen ke janin terganggu. Nyawa janin pun terancam.
• Tekanan pada kepala
Rongga panggul yang terlalu sempit untuk dilalui kepala janin memungkinkan terjadinya tekanan antara kepala janin dengan tulang panggul ibu. Akibatnya, kepala janin bisa tertekan.
Catatan: Setiap tekanan pada kepala janin akan membuat aliran oksigen ke otak terganggu. Bila ini berlangsung lama, sangat berbahaya bagi janin Anda.
Bisa dilakukan persalinan percobaan
Ada pendapat, wanita dengan tubuh lebih pendek cenderung memiliki rongga panggul yang kecil pula. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan wanita dengan tinggi badan normal juga memiliki rongga panggul yang kecil. Jadi, benarkah kelainan panggul tidak bisa dideteksi sebelumnya?
Tidak benar. Kondisi panggul yang tidak normal sudah dapat diketahui melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan penolong persalinan, entah dokter maupun bidan, selama kehamilan atau persalinan.
Cuma, ketidakseimbangan antara ukuran janin dengan panggul yang normal mungkin saja baru diketahui pada saat proses persalinan. Mengapa? Besar kepala janin dan kelenturan tulang-tulang kepala janin sangat bervariasi. Walau berat lahir bayi Anda sama dengan bayi lain, ukuran kepalanya belum tentu sama. Juga, meski bentuk dan ukuran panggul Anda normal, kapasitasnya bisa berbeda-beda. Sebab, ini lagi-lagi tergantung pada tulang-tulang dan jaringan pada daerah panggul. Apa jalan ke luarnya?
Dalam proses persalinan dikenal istilah persalinan percobaan. Hanya saja, ini khusus dilakukan pada anak pertama. Dari sini, dokter dapat memantau berhasil tidaknya kepala janin melewati panggul dengan menggunakan skala tertentu. Selain itu, dokter akan memutuskan apakah persalinan normal bisa diteruskan atau tidak, tanpa membahayakan Anda dan janin.
Bila rongga panggul ternyata tidak bisa dilewati janin, diperlukan tindakan untuk mengeluarkan janin dengan segera. Bantuan berupa alat bantu (seperti vakum atau tang) serta induksi, tidak bisa banyak membantu. Jadi, satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah operasi caesar.
Nia L.T.
Konsultasi ilmiah: dr. Dwiana Okviyanti, Sp.OG, POGI Jaya/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Boks 1:
Ada Lima Penyebab
• Gizi kurang baik selama masa pertumbuhan . Akibatnya, pertumbuhan tulang dan rongga panggul jadi kurang sempurna.
• Penyakit tulang . Contohnya, penyakit rakitis yang diderita sejak kanak-kanak maupun setelah dewasa. Penyakit tulang bisa mengubah bentuk panggul dan menyempitkan rongga bagian dalamnya.
• Kelumpuhan . Bila salah satu kaki tidak dapat digunakan dengan sempurna, mau tidak mau berat tubuh dipikul oleh kaki yang sehat. Akibatnya, panggul bisa tumbuh miring.
• Tumor . Adanya tumor pada tulang panggul dapat mengubah bentuk panggul dan menyebabkan sempitnya jalan lahir.
• Kecelakaan . Tulang di tubuh bagian belakang yang mengalami cedera bisa mengubah bentuk panggul, apalagi bila pengobatan tidak sempurna.
Boks 2:
Pemeriksaan untuk Menentukan Normal Tidaknya Persalinan
• Fisik: Melalui rabaan tangan pada perut ibu. Tujuannya, mengetahui sejauh mana bagian terbawah janin masuk ke dalam rongga panggul.
• Periksa dalam: Memasukkan jari ke dalam vagina dan memeriksa panggul bagian dalam secara klinis.
• Ultrasonografi (USG): Untuk mengetahui ukuran dan taksiran berat janin.
Boks 3:
Kamus Istilah
• Vakum: Alat berupa pengisap yang digunakan untuk mengeluarkan bayi.
• Tang : Alat yang terbuat dari logam dan bentuknya menyerupai dua sendok besar. Digunakan untuk menjepit kepala janin saat menolong persalinan.
• Induksi: Memasukkan cairan khusus ke tubuh untuk merangsang kontraksi.
• Rakitis: Penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D atau kekurangan sinar ultraviolet.






Kelainan Bentuk Panggul,
Bisa Hambat Persalinan
Akibat kelainan bentuk panggul, adakalanya proses persalinan tidak berjalan sesuai harapan. Apa yang perlu diketahui?
Idealnya, rongga panggul berbentuk pintu atas yang hampir membulat (bentuk ginekoid) . Ini memudahkan calon ibu untuk melahirkan. Masalahnya, ada banyak ibu yang proses persalinannya terhambat dan berlangsung lama gara-gara kelainan bentuk panggulnya.
Kelainan apa saja?
Ada beberapa kelainan bentuk panggul. Di antaranya:
• Bentuk pintu atas panggul lonjong (bentuk anthropoid ).
• Bentuk pintu atas panggul lonjong, dan menyempit di bagian belakang (bentuk platipelloid) .
• Bentuk pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga (bentuk android ).
Namun, meski bentuk panggul Anda tidak tergolong ideal, bukan berarti Anda pasti tidak bisa melahirkan secara normal. Sebab, yang juga tidak kalah penting dalam persalinan adalah ukuran janin Anda. Sesuai atau tidak dengan kapasitas rongga panggul Anda.
Hati-hati, berdampak pada ibu
Kelainan pada rongga panggul bisa menyebabkan hambatan dalam proses persalinan, apalagi bila tidak segera ditangani. Dan, inilah bahaya yang bisa terjadi pada Anda:
• Pecah ketuban
Kantung ketuban penting bagi janin, yaitu sebagai pelindung. Tidak dapat masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul bisa jadi akibat tidak pasnya ukuran janin dengan kapasitas panggul. Bila janin Anda terlalu besar, kantung ketuban mungkin saja pecah sebelum persalinan atau pada awal proses persalinan. Hal ini mengundang masuknya kuman, karena jalan lahir sudah mulai membuka.
Catatan: Kuman bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah janin, lalu ke tubuh Anda. Selain terinfeksi, jiwa janin dan Anda juga terancam.
• Rahim robek
Bila kontraksi berjalan normal, masuknya kepala janin ke jalan lahir bisa saja terhambat. Akibatnya, tekanan kepala yang seharusnya mengarah ke arah jalan lahir dapat berubah arah. Ke mana saja? Ke depan (bagian depan rahim dan kandung kemih), samping atau belakang.
Catatan . Pada saat persalinan, dinding rahim bagian bawah (arah jalan lahir), amat tipis dan terbatas daya regangnya. Bila kondisi ini tidak segera ditangani, rahim bisa robek.
Janin juga berisiko
Inilah beberapa dampak kelainan bentuk panggul terhadap lahirnya janin:
• Kekurangan oksigen
Pecahnya ketuban sebelum persalinan atau sebelum kepala janin masuk ke jalan lahir bisa mengakibatkan infeksi dan juga membuat tali pusat terjepit. Apalagi bila posisi tali pusat terletak di antara dinding rahim dan kepala, bahu, atau lutut janin.
Catatan: Terjepitnya tali pusat dapat mengakibatkan aliran makanan dan oksigen ke janin terganggu. Nyawa janin pun terancam.
• Tekanan pada kepala
Rongga panggul yang terlalu sempit untuk dilalui kepala janin memungkinkan terjadinya tekanan antara kepala janin dengan tulang panggul ibu. Akibatnya, kepala janin bisa tertekan.
Catatan: Setiap tekanan pada kepala janin akan membuat aliran oksigen ke otak terganggu. Bila ini berlangsung lama, sangat berbahaya bagi janin Anda.
Bisa dilakukan persalinan percobaan
Ada pendapat, wanita dengan tubuh lebih pendek cenderung memiliki rongga panggul yang kecil pula. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan wanita dengan tinggi badan normal juga memiliki rongga panggul yang kecil. Jadi, benarkah kelainan panggul tidak bisa dideteksi sebelumnya?
Tidak benar. Kondisi panggul yang tidak normal sudah dapat diketahui melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan penolong persalinan, entah dokter maupun bidan, selama kehamilan atau persalinan.
Cuma, ketidakseimbangan antara ukuran janin dengan panggul yang normal mungkin saja baru diketahui pada saat proses persalinan. Mengapa? Besar kepala janin dan kelenturan tulang-tulang kepala janin sangat bervariasi. Walau berat lahir bayi Anda sama dengan bayi lain, ukuran kepalanya belum tentu sama. Juga, meski bentuk dan ukuran panggul Anda normal, kapasitasnya bisa berbeda-beda. Sebab, ini lagi-lagi tergantung pada tulang-tulang dan jaringan pada daerah panggul. Apa jalan ke luarnya?
Dalam proses persalinan dikenal istilah persalinan percobaan. Hanya saja, ini khusus dilakukan pada anak pertama. Dari sini, dokter dapat memantau berhasil tidaknya kepala janin melewati panggul dengan menggunakan skala tertentu. Selain itu, dokter akan memutuskan apakah persalinan normal bisa diteruskan atau tidak, tanpa membahayakan Anda dan janin.
Bila rongga panggul ternyata tidak bisa dilewati janin, diperlukan tindakan untuk mengeluarkan janin dengan segera. Bantuan berupa alat bantu (seperti vakum atau tang) serta induksi, tidak bisa banyak membantu. Jadi, satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah operasi caesar.
Nia L.T.
Konsultasi ilmiah: dr. Dwiana Okviyanti, Sp.OG, POGI Jaya/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Boks 1:
Ada Lima Penyebab
• Gizi kurang baik selama masa pertumbuhan . Akibatnya, pertumbuhan tulang dan rongga panggul jadi kurang sempurna.
• Penyakit tulang . Contohnya, penyakit rakitis yang diderita sejak kanak-kanak maupun setelah dewasa. Penyakit tulang bisa mengubah bentuk panggul dan menyempitkan rongga bagian dalamnya.
• Kelumpuhan . Bila salah satu kaki tidak dapat digunakan dengan sempurna, mau tidak mau berat tubuh dipikul oleh kaki yang sehat. Akibatnya, panggul bisa tumbuh miring.
• Tumor . Adanya tumor pada tulang panggul dapat mengubah bentuk panggul dan menyebabkan sempitnya jalan lahir.
• Kecelakaan . Tulang di tubuh bagian belakang yang mengalami cedera bisa mengubah bentuk panggul, apalagi bila pengobatan tidak sempurna.
Boks 2:
Pemeriksaan untuk Menentukan Normal Tidaknya Persalinan
• Fisik: Melalui rabaan tangan pada perut ibu. Tujuannya, mengetahui sejauh mana bagian terbawah janin masuk ke dalam rongga panggul.
• Periksa dalam: Memasukkan jari ke dalam vagina dan memeriksa panggul bagian dalam secara klinis.
• Ultrasonografi (USG): Untuk mengetahui ukuran dan taksiran berat janin.
Boks 3:
Kamus Istilah
• Vakum: Alat berupa pengisap yang digunakan untuk mengeluarkan bayi.
• Tang : Alat yang terbuat dari logam dan bentuknya menyerupai dua sendok besar. Digunakan untuk menjepit kepala janin saat menolong persalinan.
• Induksi: Memasukkan cairan khusus ke tubuh untuk merangsang kontraksi.
• Rakitis: Penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D atau kekurangan sinar ultraviolet.



















Pemeriksaan Panggul
Bayangkan, jika ukuran panggul calon ibu sempit, namun bayi dalam rahim sangat besar. Apa yang akan terjadi? Tentu saja, melahirkan melalui proses normal tidak akan mungkin dilakukan dan operasi caecar adalah solusi.

Untuk mengantisipasi kondisi ini, pada usia kehamilan 36 minggu, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Hasil pemeriksaan bisa membuat dokter menentukan apakah ibu hamil akan melahirkan secara normal, atau tidak. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur luas rongga panggul. Semakin luas panggul ibu, dipastikan semakin mudah bayi keluar.
Sebenarnya, melalui mata telanjang calon ibu bisa mengetahui luas panggulnya. Kalau ibu bertubuh tinggi besar, bisa dipastikan ukuran panggulnya relatif luas. Sedangkan ibu yang tidak terlalu tinggi, hanya 150 cm atau malah kurang, kemungkinan besar ukuran panggulnya kecil dan sempit. Namun calon ibu yang bertubuh kecil, jangan berkecil hati. Pengamatan ini hanya asumsi. Pemeriksaan yang akurat hanya bisa dilakukan secara klinis dengan rontgen.

Indikasi yang mengharuskan pemeriksaan
Idealnya, pemeriksaan ini dilakukan ibu pada usia kehamilan 36 minggu. Namun biasanya dokter juga akan melakukan pemeriksaan panggul jika ada indikasi tertentu, pada ibu hamil, di antaranya:

1. Ada dugaan disproporsi atau ketidaksesuaian besar bayi dan ukuran panggul ibu. Khususnya jika ukuran bayi besar, sedangkan panggul ibu sempit. Biasanya bayi berbobot 4 kg ke atas sulit dilahirkan secara normal. Selain kepala tidak bisa memasuki rongga panggul, ukuran bahu bayi yang juga lebar menghambat bayi turun ke panggul.
2. Kelainan panggul, karena trauma kecelakaan yang merusak bentuk panggul. Kondisi ini boleh jadi kurang ideal bagi ibu untuk melahirkan secara normal.
3. Ibu memiliki riwayat penyakit perusak panggul, seperti TBC tulang, rakhitis, atau polio. Bakteri TBC tulang mampu merusak bentuk panggul, menjadi bengkok ataupun tidak beraturan.
4. Kelainan letak bayi, misalnya posisi wajah bayi yang langsung menghadap jalan lahir. Posisi yang benar, adalah ubun-ubun bayilah yang menghadap jalan lahir.
Ada dua cara mengukur panggul:
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan dilakukan dengan jari pada usia kehamilan 36 minggu. Caranya, dokter akan memasukkan dua jarinya (jari telunjuk dan tengah) ke jalan lahir hingga menyentuh bagian tulang belakang/promontorium.
Setelah itu, dokter akan menghitung jarak dari tulang kemaluan hingga promontorium untuk mengetahui ukuran pintu atas panggul dan pintu tengah panggul.
Jarak minimal antara tulang kemaluan dengan promontorium adalah 11 cm. Jika kurang maka dikategorikan sebagai panggul sempit. Namun, jika bayi yang akan lahir tidak terlalu besar, maka ibu berpanggul sempit dapat melahirkan secara normal.


Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan dengan cara memotret panggul ibu, menggunakan alat rontgen. Selama pemotretan ibu diminta duduk, persis seperti tindakan rontgen pada anggota tubuh lain, hanya saja intensitas cahaya yang digunakan lebih rendah. Hasil foto dianalisa untuk mengetahui ukuran panggul. Bahkan aneka kelainan letak bayi pun sebetulnya bisa terdeteksi dengan cara ini. Dibanding pengukuran secara klinis, pengukuran dengan alat rontgen menghasilkan data yang lebih terperinci mengenai diameter pintu panggul.
Peluang calon ibu agar bisa melahirkan normal berdasarkan bobot bayi:
1. Panggul sempit, panggul jenis ini hanya bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5 kg ke bawah.
2. Panggul sedang, bisa mengeluarkan bayi berbobot 2,5 kg s/d 3,5 kg.
3. Panggul luas, panggul jenis ini bisa mengeluarkan bayi berukuran besar 3,5 kg s/d 3,9 kg.

Ukuran panggul rata-rata dan terkategori normal:
1. Pintu atas panggul (pelvic inlet) minimal memiliki diameter 22 cm.
2. Pintu tengah panggul (mid pelvic) diameter minimalnya adalah 20 cm.
3. Pintu bawah panggul, panjang diameter normalnya rata-rata minimal 16 cm.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by www.kumpulanaskep.com